Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Islam di Nusantara sejak Jaman Nabi

Tahukah kamu bahwa agama Islam sudah sampai di Nusantara sejak jaman Nabi Muhammad SAW masih hidup? Mungkin dari kita banyak yang tidak tahu akan hal ini bahkan mungkin ada yang tidak percaya. Sebagaimana kita ketahui bahwa Nabi Muhammd diperkirakan hidup antara Tahun 570 M sampai dengan Tahun 632 M. Nabi Muhammad SAW yang lahir di Kota Makah pada Tahun Gajah yaitu pada saat terjadi penyerangan oleh tentara-tentara yang menaiki Gajah dan hendak menghancurkan Kakbah. Seorang Nabi yang amat terkenal dengan akhlak mulianya yang hidup kurang lebih selama 62 tahun. Sedangkan kebanyakan masyarakat Indonesia memahami bahwa masuk dan berkembangnya Islam di bumi Nusantara terjadi di atas abad ke 10 atau sejaman dengan Walisongo di Pulau Jawa.

Kota Barus Pintu Masuk Islam di Nusantara

Kota-Barus

Adalah Kota Barus yaitu Kota Kuno di pesisir barat Sumatera tepatnya sebuah Kota yang letaknya 75 kilometer (Km) dari Kota Sibolga dan 359 Km dari Kota Medan yang diyakini sebagai pintu masuk pertama kali agama Islam dibumi nusantara.  Sebuah dokumen kuno asal Tiongkok menyebutkan bahwa menjelang seperempat tahun 700 M atau sekitar tahun 625 M – hanya berbeda 15 tahun setelah Rasulullah SAW menerima wahyu pertama atau sembilan setengah tahun setelah Rasulullah berdakwah secara terang-terangan kepada bangsa Arab – di sebuah pesisir pantai Sumatera sudah ditemukan sebuah perkampungan Arab Muslim dimana kawasantersebut masih berada dalam kekuasaan wilayah Kerajaan Buddha Sriwijaya.

peta-kuno

Perumpamaannya Perjalanan dari Sumatera sampai ke Mekkah sendiri pada abad itu (dengan mempergunakan kapal laut dan transit lebih dulu di Tanjung Comorin, India) konon memakan waktu 2,5-hampir 3 tahun. Jika tahun 625 dikurangi 2,5 tahun, maka yang didapat adalah tahun 622 M lebih enam bulan. Untuk melengkapi semua syarat mendirikan sebuah perkampungan Islam, setidaknya memerlukan waktu 5-10 tahun. Jika ini yang terjadi, maka sesungguhnya para pedagang Arab yang mula-mula membawa Islam masuk ke Nusantara adalah orang-orang Arab Islam generasi pertama yaitu generasi para sahabat RasulullahSAW segenerasi dengan Ali bin Abi Thalib karomallohuwajha dan Khulafaurrasyidin lainnya.

makam-papan-tinggi-barus

Hal ini dikuatkan  dengan sebuah penanda berupa batu nisan yang terbuat dari batu cadas dengan berat ratusan kilogram di pemakaman Papan Tinggi dan tertulis nama Syech Mahmud Fil Hadratul Maut yang ditahrikhkan pada tahun 34 H sampai 44 H yang berarti hidup semasa Khalifah Umar Bin Khattab. Juga dikuatkan dengan sebuah penggalian arkeologi lainnya, di Makam Mahligai yaitu sebuah perkuburan bersejarah Syeh Rukunuddin dan Syeh Usuluddin yang dibatu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 Masehi atau 48 Hijriah sehingga menguatkan adanya komunitas Muslim di daerah ini. Kuburan ini panjangnya kira-kira 7 meter dihiasi oleh beberapa batu nisan yang khas dan unik dengan bertulisan bahasa Arab. Inilah bukti sejarah tak ternilai harganya dan merupakan Objek Wisata Religius di bumi Nusantara bagi umat Islam seluruh Dunia. Karena bisa dikatakan bahwa di Kota Barus di Bumi Nusantara inilah terdapat sebagian makam suci yaitu makam para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Kejayaan Kota Barus sejak sebelum Islam Masuk ke Nusantara

Banyak yang tidak tahu bahwa sejatinya Kota Barus adalah salah satu kota tertua di Nusantara yang sudah terkenal dari jaman sebelum Masehi atau jaman sebelum kelahiran Nabi Isa AS.  Kota Barus atau biasa disebut Fansur barangkali satu-satunya kota di Nusantara yang namanya telah disebut sejak awal abad Masehi oleh literatur-literatur dalam berbagai bahasa, seperti dalam bahasa Yunani, Siriah, Armenia, Arab, India, Tamil, China, Melayu, dan Jawa. Berita tentang kejayaan Barus sebagai bandar niaga internasional dikuatkan oleh sebuah peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolemaus, seorang gubernur dari Kerajaan Yunani yang berpusat di Alexandria, Mesir, pada abad ke-2. Di peta itu disebutkan, di pesisir barat Sumatera terdapat sebuah bandar niaga bernama Barousai (Barus). Oleh karena itu sangat masuk akal sekali bahwa agama  Islam sudah masuk ke Nusantara melalui kota Barus sejak jaman Nabi Muhammad masih hidup dikarenakan keberadaan Bandar Niaga Internasional di Kota Barus.

pedagang-kapur-barus

Kejayaan Kota Barus selain ditopang oleh Bandar Niaga Internasional di kota itu, juga ditopang oleh produk andalan dari Kota Barus berupa wewangian dari kapur barus. Diceritakan, kapur barus yang diolah dari kayu kamfer dari Barousai itu merupakan salah satu bahan pembalseman mayat paling bagus pada zaman kekuasaan Firaun sejak Ramses II, atau sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi.

Dan Kapur Barus telah menjadikan Kota Barus sebagai pusat peradaban pada abad 1-17 Masehi. Berbagai ekspedisi perdagangan entah melalui jalur sutera maupun yang mengarungi samudera telah membawa berbagai bangsa di dunia ini singgah dan sebagian bermukim di Kota Barus. Karena konon pada waktu itu harga kapur barus menyamai harga emas.

Catatan:
Artikel ini dihimpun dan ditulis dari berbagai sumber, mohon diluruskan secara akademik berdasar refferensi ilmiah, bila ada kekeliruan dan terbuka untuk didiskusikan lebih lanjut

 

Posting Komentar untuk "Islam di Nusantara sejak Jaman Nabi"